Idris Alam, Sang Tulang Punggung Keluarga yang Berjuang di Tengah Keterbatasan
RQV Indonesia X PT. Telkom: Salurkan Kaki Palsu Ke-28 Jakarta 25, Agustus 2024 Idris Alam, seorang pemuda pekerja keras yang […]
G-KQYDVYZK2B
Lewati ke kontenRQV Indonesia X PT. Telkom: Salurkan Kaki Palsu Ke-28 Jakarta 25, Agustus 2024 Idris Alam, seorang pemuda pekerja keras yang […]
10 Agustus 2024 – Pak Ahmad Firdaus, seorang buruh harian lepas yang tinggal di Sidamukti, Depok. Beliau adalah seorang kepala
28 Juli 2024 -RQV Indonesia kembali bergerak menyalurkan kaki palsu ke-26 di Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor. Penerima manfaat itu adalah Ibu Melisa Amelia yang akrab dipanggil Bu Amel, seorang Ibu Rumah Tangga berusia 35 tahun yang mengalami peristiwa tragis pada tahun 2016 yaitu tertabrak kereta api.
Jumat 12 Juli 2024 – RQV Indonesia kembali bergerak menyalurkan kaki palsu yang ke-25 di Cipelang, Kab.Bogor. Penerima manfaat kaki palsu itu adalah Ibu Siti Hulanah atau yang akrab dipanggil Umi Uan. Sudah 24 tahun Umi Uan tidak bisa berjalan karena keadaannya yang hanya mempunyai satu kaki untuk berjalan.
Di tengah gemerlapnya kota Jakarta, terdapat ribuan individu yang setiap hari menghadapi tantangan yang tidak terlihat oleh banyak orang. Mereka adalah para disabilitas, masyarakat yang sering kali terabaikan namun memiliki kekuatan dan semangat luar biasa untuk mengatasi rintangan mereka.
Di Indonesia, upaya untuk meningkatkan kualitas hidup para disabilitas telah menjadi fokus utama beberapa Organisasi. Salah satunya adalah RQV Indonesia, sebuah lembaga yang secara konsisten berkomitmen untuk memberikan bantuan dan dukungan yang mereka butuhkan. Program mereka, yang telah menarik perhatian banyak pihak, adalah penyaluran bantuan kaki palsu.
Cerita ini bermula di tahun 2018 ketika Pak Sujarwanto sedang hendak menjemput anaknya sekolah. Ketika dalam perjalanan, tiba-tiba rem sepeda motornya blong saat melintasi jalan turunan. Dan beliau berusaha untuk menghentikannya, karena remnya blong maka Pak Sujarwanto menggunakan kakinya untuk bisa menghentikan motornya. Sejauh 20 meter kaki Pak Sujarwanto terseret aspal jalanan hingga hancur dan tidak lagi tertolong. Sampai akhirnya dokter menyarankan segera untuk diamputasi.