Al-quran tentunya menjadi pedoman bagi umat islam, dan sangat wajib bagi umat islam untuk belajar dan mengajarkannya. Rqv Indonesia adalah salah satu Lembaga yang menjadi pelopor Gerakan satu juta rumah al-quran di nusantara. Salah satu program yang sampai ini menjadi jalan untuk membumikan al-quran adalah pengiriman dai ke pelosok-pelosok negeri.
Tercatat dari tahun 2019 sampai tahun 2022 rqv Indonesia telah mengirimkan dai sebanyak 200 kali ke berbagai daerah seperti Aceh, medan, labuhanbatu, Kalimantan, sampai Sulawesi Selatan (Toraja). Salah satu dai yang dikirim adalah Muhammad razif yang berasal dari aceh, razif baru berusia 19 tahun kala itu dan dia sudah mendapatkan tugas ke Toraja, yang bisa dibilang sangat beresiko. kita tahu bahwa di Toraja mayoritas penduduknya memeluk agama Kristen.
Tapi, itu bukan menjadi penghalang untuk menebarkan al-quran. Tak hanya itu, Razif juga antusias dalam mengajak para masyarakat muslim Toraja untuk mengenal al-quran. Razif juga aktif dalam mengajarkan al-quran kepada ibu-ibu di Toraja, dan itu mendapat respon yang baik dari masyarakat disana.
Razif juga menjadi imam di beberapa masjid Toraja, hal ini menjadi jalan yang mulus dalam menebarkan cahaya al-quran di tanah Toraja. Pengabdian Razif sebagai pelopor al-quran patut di acungi jempol. Namun, sekarang program dai harus terhenti di karenakan penurunan ekonomi yang kian merosot. Hal itu membuat pengiriman dai harus terhenti untuk sementara waktu, seperti Toraja yang sangat membutuhkan seorang dai agar mereka lebih banyak mengetahui tentang al-quran dan bisa untuk mengajarkan kepada anak-anak disana.
KENAPA HARUS ADA DAI DI SETIAP DAERAH?
Mungkin ini akan menjadi pertanyaan besar untuk masyarakat yang belum paham tentang pengiriman dai. Di Indonesia banyak warga negara muslim yang masih kesulitan dalam mengenal huruf hijaiyah, bahkan 65 persen dari mereka butu huruf al-quran. Seharusnya ini menjadi perhatian penting bagi pemerintah indonesia. Miris negara yang memiliki umat muslim terbesar di dunia masih kurang memperhatikan penduduknya yang buta huruf al-quran. Maka dari itu, Indonesia sangat membutuhkan dai untuk memperluas ajaran islam di Indonesia, salah satunya dengan program pengiriman dai, seperti yang telah berlaku di rqv Indonesia. Kini pengiriman dai harus terhenti sementara waktu di karenakan kendala dengan ekonomi rqv juga semakin hari semakin menurun. Sayang sekali padahal daerah minoritas sangat menunggu kehadiran para dai untuk terbang ke daerahnya. Seperti di Toraja yang penduduknya mayoritas penduduknya memeluk agama Kristen, sama halnya dengan daerah Toba samosir yang sangat menunggu kehadiran para dai, toba samosir juga termasuk daerah minoritas islam. Mari bantu para dai untuk Kembali terbang ke seluruh daerah nusantara demi menebarkan satu juta rumah al-quran nusantara!
para dai sedang mengajar para santri di Toba Samosir
Pembagian Al-quran Wakaf kepada santri ASQN di Toraja