Renovasi madrasah dilakukan dengan Gotong royong masyarakat, ketulusan para guru, dan dukungan internasional melahirkan babak baru bagi pendidikan di Desa Cibalung, Cijeruk, Bogor.
Bogor, Jawa Barat — Di tengah hamparan perbukitan hijau Desa Cibalung, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, berdiri sebuah bangunan sederhana yang menyimpan sejuta kisah perjuangan dan ketulusan. Madrasah Ar-Rosyid, tempat seratus anak-anak kampung menimba ilmu setiap hari, kini tengah memasuki babak baru dalam perjalanannya.
Bangunan yang selama lebih dari satu dekade berdiri dari hasil wakaf warga itu kini direnovasi berkat kolaborasi antara RQV Foundation dan mitra sosial dari Prancis.
Renovasi ini bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan bentuk nyata kepedulian lintas bangsa terhadap masa depan pendidikan di pelosok Indonesia.
Di baliknya, tersimpan kisah gotong royong masyarakat, keikhlasan para guru yang mengajar tanpa bayaran, serta semangat anak-anak yang tak pernah padam untuk belajar, meski dengan segala keterbatasan.
Dari Tanah Wakaf Menjadi Rumah Ilmu
Madrasah Ar-Rosyid berdiri lebih dari sepuluh tahun lalu, di atas sebidang tanah wakaf yang disumbangkan oleh warga desa.
Awalnya, masyarakat sempat bingung bagaimana memanfaatkan tanah wakaf tersebut. Ada yang mengusulkan membangun masjid, ada pula yang ingin menjadikannya tempat belajar. Setelah musyawarah panjang, masyarakat sepakat menjadikan tanah itu sebagai madrasah, agar anak-anak di kampung bisa mendapat ilmu pengetahuan dan ilmu agama sekaligus.
“Waktu itu kami berpikir sederhana saja. Kalau anak-anak bisa baca tulis dan paham agama, itu sudah kebahagiaan besar untuk kami,” ujar salah satu masyarakat Desa Cibalung yang ikut dalam pembangunan awal madrasah.
Madrasah itu kemudian berdiri dengan segala keterbatasan. Dindingnya dari bata merah tanpa plester, atapnya seng seadanya, dan lantainya masih semen kasar. Namun, bagi warga, bangunan itu adalah simbol dari perjuangan dan cinta terhadap pendidikan.
Guru Tanpa Gaji, Cahaya Tanpa Balas
Salah satu hal paling menyentuh dari kisah Madrasah Ar-Rosyid adalah keberadaan para guru yang mengajar tanpa bayaran.
Mereka datang setiap hari, mengajar dengan niat ibadah dan pengabdian. Tidak ada gaji, tidak ada tunjangan, hanya semangat untuk mencerdaskan anak-anak di kampung sendiri.
“Saya tidak pernah berpikir soal bayaran. Yang penting anak-anak di sini punya masa depan,” kata salah satu pengajar di Madrasah Ar-Rosyid, sambil tersenyum saat ditemui di sela-sela kegiatan belajar.
“Kalau bukan kami yang mengajar, siapa lagi? Kami ingin mereka bisa baca Qur’an, bisa berhitung, bisa menulis surat untuk masa depannya.”
Para guru ini bukan sosok yang mencari sorotan. Mereka rela berjalan kaki setiap hari dari rumah ke madrasah, membawa buku-buku usang yang masih bisa dipakai. Mereka sering patungan untuk membeli kapur tulis atau memperbaiki meja yang rusak.
Namun bagi mereka, kebahagiaan tidak diukur dari materi. “Lihat anak-anak semangat belajar, itu sudah cukup. Itu gaji yang paling besar,” tambahnya.
Renovasi, Simbol Harapan Baru
Setelah lebih dari satu dekade berdiri, kondisi bangunan Madrasah Ar-Rosyid mulai lapuk. Beberapa bagian tembok retak, atap bocor, dan ruang kelas terasa sempit. Namun, harapan baru datang ketika RQV Foundation bersama mitra sosial dari Prancis memutuskan untuk merenovasi madrasah tersebut.
Program renovasi ini menjadi bentuk kolaborasi lintas negara yang menyentuh hati masyarakat.
Melalui kerja sama ini, bangunan madrasah kini sedang diperbaiki menjadi lebih kokoh, bersih, dan nyaman untuk proses belajar mengajar. Tukang-tukang lokal bekerja setiap hari mengganti kayu lapuk, memperkuat pondasi, mengecat tembok, dan memperluas ruang kelas.
“Kami tidak pernah menyangka madrasah sekecil ini akan mendapat perhatian dari luar negeri,” ungkap salah satu warga yang ikut membantu proses renovasi.
“Terima kasih RQV Foundation dan para donatur dari Prancis. Bantuan ini bukan hanya bangunan, tapi semangat baru bagi anak-anak kami.”
Gotong Royong Tak Pernah Padam
Renovasi madrasah ini juga menjadi momentum kebersamaan warga Desa Cibalung.
Setiap hari, warga bergotong royong membantu tukang, membersihkan area, hingga menyiapkan makanan untuk para pekerja. Anak-anak pun ikut bersemangat menyaksikan madrasah mereka perlahan berubah menjadi lebih indah.
“Dulu kami bangun madrasah ini dari hasil iuran dan wakaf, sekarang kami rawat lagi bersama. Ini bukan hanya bangunan, ini rumah harapan,” tutur warga yang rumahnya berada tak jauh dari lokasi madrasah.
Kehadiran RQV Foundation di tengah masyarakat tak hanya membawa bantuan material, tetapi juga semangat sosial.
Program ini mendorong warga untuk kembali menumbuhkan rasa kepedulian dan gotong royong, nilai-nilai yang menjadi bagian dari jati diri bangsa Indonesia.
RQV Foundation, Menerangi Negeri Lewat Pendidikan
RQV Foundation dikenal aktif dalam berbagai program pemberdayaan dan pendidikan di seluruh Indonesia.
Melalui kolaborasi dengan lembaga internasional, RQV ingin memastikan bahwa pendidikan bisa diakses oleh semua anak, tanpa memandang latar belakang atau lokasi geografis.
“Bagi kami, membangun madrasah seperti Ar-Rosyid bukan hanya soal dinding dan atap, tapi soal membangun masa depan. Setiap anak berhak mendapat pendidikan yang layak,” ujar perwakilan RQV Foundation dalam keterangannya.
“Kami sangat bersyukur bisa berkolaborasi dengan mitra dari Prancis yang memiliki semangat kemanusiaan yang sama. Ini bukti bahwa kebaikan itu universal.”
Program renovasi ini juga menjadi bagian dari upaya RQV untuk memperkuat pendidikan berbasis masyarakat dan nilai keagamaan.
Melalui madrasah, anak-anak tidak hanya belajar ilmu akademik, tetapi juga membentuk karakter, akhlak, dan rasa empati terhadap sesama.
Doa dan Terima Kasih dari Desa
Kini, meski renovasi masih berlangsung, aktivitas belajar di Madrasah Ar-Rosyid tetap berjalan. Anak-anak tetap datang setiap hari dengan seragam sederhana, membawa buku-buku lusuh dan semangat besar di hati mereka.
Mereka belajar di bawah tenda sementara atau di ruangan kecil yang belum diperbaiki, tanpa keluh kesah.
“Kami sangat berterima kasih kepada RQV Foundation dan donatur dari Prancis. Karena berkat mereka, anak-anak kami akan punya tempat belajar yang lebih layak,” ucap salah satu orang tua murid.
Bagi masyarakat Cibalung, madrasah ini lebih dari sekadar tempat belajar. Ia adalah simbol persaudaraan, tempat menanam nilai-nilai luhur, dan bukti nyata bahwa kebaikan bisa tumbuh di mana saja.
Dari Cibalung untuk Dunia
Kisah Madrasah Ar-Rosyid adalah kisah sederhana yang sarat makna. Dari tanah wakaf yang dulu hanya berupa lahan kosong, kini tumbuh bangunan yang menjadi pusat ilmu dan iman bagi ratusan anak.
Dari para guru yang mengajar tanpa pamrih, hingga tangan-tangan baik yang datang dari negeri jauh, semuanya berpadu dalam satu niat, yaitu mencerdaskan generasi penerus bangsa.
“Dulu kami tidak punya apa-apa. Sekarang kami punya madrasah yang kuat dan semangat yang baru,” kata salah satu guru sambil menatap bangunan yang perlahan berdiri megah.
Madrasah Ar-Rosyid kini menjadi bukti bahwa perubahan besar bisa lahir dari tempat kecil, dari tangan-tangan tulus yang bekerja dalam diam.
Dan dari Desa Cibalung, pesan sederhana mengalir ke seluruh dunia, bahwa pendidikan adalah cahaya, dan cahaya itu akan selalu menemukan jalannya.
Tentang RQV Foundation
RQV Foundation merupakan lembaga sosial yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat, pendidikan, dan pengembangan karakter. Melalui berbagai program berbasis kemanusiaan, RQV berkomitmen menghadirkan perubahan positif dan mendorong generasi muda agar berdaya, berilmu, dan berakhlak mulia.
