Implementasi Bantuan Kaki Palsu untuk Asep Taufik Hidayat

RQV Indonesia – Gerak Kebaikan untuk Penyandang Disabilitas

Asep Taufik Hidayat adalah seorang remaja berusia 12 tahun yang tinggal di Desa Jatihurip, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang. Ia terlahir tanpa satu kaki, sehingga sejak kecil harus menjalani hidup dengan keterbatasan fisik. Meskipun demikian, semangat Asep untuk hidup mandiri dan mengikuti aktivitas seperti anak-anak lainnya tidak pernah surut.

Ayahnya bekerja sebagai ojek pengkolan, sementara ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Kondisi ekonomi keluarga yang terbatas membuat mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan khusus Asep, terutama terkait alat bantu berjalan seperti kaki palsu. Namun Asep tetap tumbuh sebagai anak yang aktif, ceria, dan rajin bersekolah. Saat ini Asep duduk di bangku kelas 1 SMP.

Perjalanan Asep Sebelum Mendapatkan Bantuan Kaki Palsu

Sejak lahir, Asep hanya bisa mengandalkan tongkat atau dukungan fisik dari orang terdekat untuk bisa bergerak. Ketika memasuki usia sekolah, kondisi ini membuatnya sering tertinggal. Jarak dari rumah ke sekolah yang harus ditempuh tiap hari menjadi tantangan besar bagi Asep. Ia harus berhenti beberapa kali karena kelelahan dan rasa sakit akibat tidak memiliki alat bantu yang memadai.

Meski begitu, Asep tidak pernah menyerah. Ia tetap berangkat sekolah, mengerjakan tugasnya, bermain dengan teman-temannya, dan mengikuti kegiatan belajar dengan antusias. Keinginannya untuk dapat hidup seperti anak-anak lain membuat Asep terus berjuang, bahkan di tengah keterbatasan.

Pada tahun sebelumnya, RQV Indonesia melalui program Gerak Kebaikan memberikan kaki palsu pertama untuk Asep. Bantuan itu mengubah hidupnya. Untuk pertama kalinya, Asep bisa berjalan tegak tanpa tongkat, pergi ke sekolah dengan lebih mudah, mengikuti kegiatan kelas, dan bermain tanpa harus merasa minder di tengah teman-temannya.

Kondisi Kaki Palsu yang Kini Tidak Lagi Layak

Seiring pertumbuhan tubuh, kaki palsu yang digunakan Asep mulai tidak lagi sesuai ukuran. Panjang kaki palsu tersebut menjadi lebih pendek, menyebabkan Asep berjalan tidak seimbang. Selain itu, bagian telapak kaki palsu mengalami kerusakan sehingga membuatnya tidak nyaman saat melangkah.

Kondisi ini membuat Asep kembali kesulitan beraktivitas. Ia mulai sering menahan sakit, menurunkan intensitas bermain, dan kesulitan saat pergi ke sekolah. Namun ia tetap memaksakan diri untuk tetap aktif karena tidak ingin ketinggalan pelajaran.

Keterbatasan ekonomi keluarga membuat mereka tidak mampu mengganti kaki palsu dengan yang baru. Padahal, ukuran kaki palsu harus disesuaikan secara berkala seiring pertumbuhan tubuh anak, terutama pada usia remaja yang pertumbuhannya cepat.

Melihat keadaan ini, RQV Indonesia memutuskan untuk kembali membantu Asep agar ia dapat beraktivitas dengan nyaman.

Implementasi Bantuan Kaki Palsu Baru untuk Asep

RQV Indonesia melakukan proses asesmen dan pengecekan langsung terhadap kondisi Asep. Setelah berdiskusi dengan keluarga dan tenaga ahli prostetik, diputuskan bahwa Asep membutuhkan kaki palsu baru dengan ukuran dan struktur yang lebih sesuai.

Tahapan implementasi bantuan, mulai dari tim RQV Indonesia mendatangi rumah Asep di Sumedang Utara untuk mengetahui kondisi terkini kaki palsu yang ia gunakan, menilai kenyamanan, keamanan, serta kecocokan ukurannya.

Ahli prostetik melakukan pengukuran detail tinggi, diameter, dan lengkungan kaki untuk memastikan kaki palsu baru memiliki ukuran yang tepat. Kaki palsu juga dirancang agar fleksibel mengikuti aktivitas Asep yang aktif.

Kaki palsu dibuat menggunakan material yang lebih kuat, ringan, dan aman untuk anak seusia Asep. Desainnya dibuat lebih ergonomis agar ia dapat berlari, bermain, dan berjalan di berbagai permukaan.

Setelah kaki palsu selesai dibuat, RQV Indonesia menyerahkan kaki palsu tersebut kepada Asep. Tim juga memberikan pelatihan penggunaan, teknik berjalan yang benar, serta bagaimana merawat perangkat tersebut agar tahan lama.

RQV Indonesia akan melakukan pengecekan berkala untuk memastikan kaki palsu tetap nyaman digunakan, terutama di masa pertumbuhan Asep yang cepat berubah.

Dampak Bantuan bagi Masa Depan Asep

Dengan kaki palsu baru, Asep memiliki kesempatan lebih besar untuk hidup mandiri dan melanjutkan pendidikannya tanpa hambatan berarti. Kini ia bisa kembali beraktivitas dengan aman, mulai dari:

berjalan ke sekolah setiap hari

berlari dan bermain dengan teman-temannya

mengikuti pelajaran olahraga

meningkatkan kepercayaan diri

mengurangi risiko cedera akibat kaki palsu lama yang tidak sesuai

mengembangkan bakat dan impian masa depannya

Asep adalah representasi dari banyak anak Indonesia yang memiliki potensi besar namun terhalang oleh keterbatasan fisik dan ekonomi. Melalui bantuan kaki palsu ini, RQV Indonesia berharap Asep dapat tumbuh menjadi generasi yang kuat, mandiri, dan berprestasi.

Komitmen RQV Indonesia untuk Penyandang Disabilitas

Melalui program Gerak Kebaikan, RQV Indonesia terus berupaya membantu anak-anak yang membutuhkan alat bantu seperti kaki palsu, tangan palsu, kursi roda, dan kebutuhan khusus lainnya. Program ini tidak hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga harapan dan kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik.

RQV Indonesia percaya bahwa setiap anak, tanpa terkecuali, berhak atas akses pendidikan, kesehatan, dan fasilitas yang mendukung tumbuh kembang mereka secara optimal.

Bantuan kaki palsu untuk Asep Taufik Hidayat adalah bukti nyata bahwa kebaikan dapat membuka ruang kesempatan bagi anak-anak untuk bermimpi lebih besar. Semoga langkah baru Asep menjadi awal perjalanan panjang menuju masa depan yang lebih cerah.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top