Mengubah Kelemahan Jadi Kekuatan
Yang membedakan seseorang dengan orang lain bukanlah ada atau tidaknya kelemahan, melainkan bagaimana ia mengubah kelemahan itu sendiri
Yang membedakan seseorang dengan orang lain bukanlah ada atau tidaknya kelemahan, melainkan bagaimana ia mengubah kelemahan itu sendiri
Setiap zaman melahirkan generasinya sendiri, dengan tantangan, karakteristik, dan keunikan. Di era modern yang penuh percepatan, lahirlah gagasan tentang Exponential Generation, sebuah konsep yang ditemukan oleh Pak Azmi Fajri Usman. Generasi ini dipandang sebagai generasi yang tidak hanya mampu mengikuti perubahan, tetapi juga menumbuhkan perubahan secara berlipat ganda, persis seperti prinsip eksponensial dalam matematika.
Hidup di era eksponensial berarti hidup di zaman yang penuh percepatan. Segalanya bergerak cepat, teknologi berkembang setiap detik, informasi menyebar dalam hitungan detik, dan tren datang serta pergi tanpa bisa ditebak
Pak Azmi Fajri Usman menemukan sebuah konsep bernama Exponential Generation. Konsep ini bukan sekadar teori, melainkan sebuah filosofi
Exponential Generation, sebuah konsep yang ditemukan oleh Pak Azmi Fajri Usman untuk membentuk generasi muda yang bukan hanya cerdas, tapi juga berkarakter dan mampu memberi dampak besar bagi peradaban.
Ada prinsip-prinsip dasar yang harus dipahami, dipegang teguh, dan dijalankan agar generasi ini benar-benar menjadi kenyataan.Lalu, apa saja prinsip dasar itu? Mari kita bahas satu per satu.
Pak Azmi Fajri Usman menemukan Exponential Generation bukan tanpa alasan. Kata “eksponensial” adalah simbol dari cara hidup, cara berpikir, dan cara bergerak generasi baru yang ingin membawa perubahan besar bagi dunia. Jadi, ia disebut eksponensial karena satu orang bisa melahirkan banyak perubahan, satu langkah bisa membuka ribuan jalan, dan satu generasi bisa melahirkan peradaban.
Salah satu cara sederhana yang digunakan Pak Azmi untuk menjelaskan Exponential Generation adalah dengan analogi matematika: Gen Z dengan pangkat x di atasnya.Ibarat angka 2: Kalau hanya 2, nilainya tetap 2.Kalau 2², nilainya langsung menjadi 4. Kalau 2³, nilainya naik menjadi 8. Kalau 2⁴, lompat menjadi 16. Begitu pula dengan generasi muda. Kalau hanya “Gen Z”, maka mereka hidup biasa saja, sesuai arus zamannya. Tapi ketika ditulis Gen Zˣ, maka mereka menjadi generasi yang bertumbuh secara eksponensial. Pangkat “x” inilah yang melipatgandakan potensi mereka.