Perjalanan Kemanusiaan yang Menghidupkan Hati dan Menguatkan Jiwa
Pada tanggal 13–20 Juli 2025, RQV Foundation bersama dua mitra luar biasa, Sourire à Tous dan Yamal Collectif, menyelenggarakan program kemanusiaan bertajuk Humanitarian Trip Batch-3. Perjalanan ini bukan hanya tentang kegiatan sosial, tapi tentang berbagi ruang, rasa, dan harapan. Selama 8 hari, peserta dari berbagai negara diajak menyelami kehidupan lokal, mengulurkan tangan untuk membantu, serta saling belajar dalam suasana yang penuh cinta dan kebermaknaan.
Penyambutan dan Awal Pertemuan
Minggu, 13 Juli 2025 – Perjalanan dimulai di Bandara Soekarno-Hatta. Sejak pukul 14.00 WIB, tim dari RQV Foundation tiba dan menyambut para tamu dengan kehangatan. Tidak ada yang lebih indah dari pertemuan pertama yang penuh senyum dan rasa penasaran akan perjalanan yang menanti. Malam hari, rombongan bertolak menuju RQV Foundation untuk beristirahat, sekaligus memulai lembaran pertama dari kisah besar ini.
Menyatu dengan Budaya Indonesia
Senin, 14 Juli 2025 — Usai salat Subuh dan belajar Tahsin bersama Founder RQV Foundation, peserta memulai hari dengan olahraga bersama anak-anak yatim. Energi positif pun mengalir sejak pagi. Setelah sarapan dan persiapan, mereka berangkat menuju lokasi membatik, sebuah pengalaman budaya yang mendalam.
Dengan alat canting tradisional di tangan, mereka mencoba membatik dan menyerap filosofi kesabaran yang terkandung di dalamnya. Salat Zuhur dilaksanakan di Masjid Agung Bogor, sebuah tempat sakral yang menambah khidmat perjalanan. Sore hari digunakan untuk kunjungan ke pusat perbelanjaan dan di malam hari, para peserta kembali berbagi ilmu dalam sesi mengajar Bahasa Prancis.
Tangan yang Bekerja, Hati yang Terhubung
Selasa, 15 Juli 2025 — Hari ini dipersembahkan untuk renovasi madrasah. Peserta dibagi dalam tim untuk membersihkan, mengecat, dan memperbaiki sarana belajar anak-anak. Suasana penuh kerja sama ini menghadirkan keharuan tersendiri.
Setelah salat dan istirahat, kegiatan dilanjutkan dengan sesi belajar tari tradisional Aceh khusus untuk peserta perempuan. Langkah-langkah tarian dipelajari dengan rasa hormat terhadap budaya lokal. Malamnya, kembali digelar sesi berbagi bahasa, mempertemukan dua budaya dalam satu ruang belajar yang menyenangkan.
Menyelam dalam Keceriaan Anak-anak
Rabu, 16 Juli 2025 — Hari keempat membawa peserta ke kolam renang. Setelah aktivitas pagi seperti biasa, peserta menikmati sarapan bersama santri, lalu berangkat menuju lokasi renang. Selama beberapa jam, tawa anak-anak memenuhi udara. Mereka bermain air, saling ciprat, dan belajar berenang dengan pendampingan penuh kasih. Bagi sebagian peserta, ini menjadi momen paling membekas, mengenal cinta yang tulus dari keceriaan anak-anak.

Lanjutan Renovasi & Masak Bersama
Kamis, 17 Juli 2025 — Pagi ini, langkah kembali diarahkan ke madrasah. Renovasi dilanjutkan dengan semangat yang tetap menyala. Meski tenaga terkuras, tidak ada keluhan, hanya semangat untuk menyelesaikan yang telah dimulai.

Lalu, sore harinya, mereka memasuki salah satu sesi paling menyentuh, masak bersama. Di dapur sederhana, para tamu, santri, juga pengurus RQV Foundation ikut andil dalam menyiapkan makanan, saling mencicipi resep, dan menyatu lewat aroma dan rasa. Malam pun ditutup dengan penuh rasa syukur.
Peresmian Madrasah, Sebuah Persembahan Bersama
Jumat, 18 Juli 2025 — Pagi ini menjadi momen yang ditunggu, peresmian madrasah. Anak-anak, guru, warga, dan peserta berkumpul menyaksikan ruang belajar yang kini lebih layak, indah, dan nyaman. Suasana haru tak terelakkan.Setelahnya, peserta menikmati waktu santai di kedai kopi, bermain bulu tangkis bersama, lalu mengajar bahasa Prancis seperti biasa. Hari yang panjang ini berakhir dengan makan malam dan istirahat, namun semangatnya akan tinggal lama dalam hati semua yang hadir.
Paintball & ATV, Tertawa dan Tantangan di Alam Terbuka
Sabtu, 19 Juli 2025 — Hari ketujuh menjadi hari untuk melepaskan penat sekaligus mengasah kerja sama. Setelah rutinitas pagi dan sarapan, para peserta berangkat menuju kawasan outdoor yang telah dipersiapkan khusus untuk dua aktivitas seru: paintball dan ATV.

Dengan perlengkapan lengkap dan semangat kompetitif yang bersahabat, permainan paintball pun dimulai. Saling menyusun strategi, berlari di antara rintangan, dan tertawa saat “tertembak” menjadi bagian dari keseruan yang tak terlupakan. Dalam permainan ini, mereka belajar bahwa kerja tim bukan hanya soal kemenangan, tapi juga soal saling percaya. Setelah itu, peserta bergantian menaiki ATV, menelusuri jalur berlumpur dan berbatu dengan penuh tantangan. Debu, tawa, dan jerit kecil bercampur menjadi satu dalam petualangan singkat yang menghadirkan kebebasan.

Sore hari digunakan untuk membersihkan diri dan beristirahat sejenak. Malamnya, suasana berubah menjadi syahdu, malam perpisahan digelar dalam lingkaran hangat. Kata demi kata, ungkapan rasa syukur dan haru pun dilantunkan. Malam ini menjadi penanda bahwa pertemuan ini bukan kebetulan, melainkan takdir yang mempertemukan hati-hati yang peduli.
Belanja dan Salam Terakhir di Jakarta
Minggu, 20 Juli 2025 — Hari terakhir diawali dengan sarapan dan perpisahan resmi dengan para santri dan anak-anak yatim. Pelukan, surat kecil, dan kenangan diberikan sebagai tanda cinta. Peserta kemudian menuju pusat perbelanjaan Thamrin City, berbelanja oleh-oleh sambil menyerap nuansa Jakarta.

Sebelum pulang, mereka mengunjungi salah satu masjid terbesar di kawasan, mengakhiri perjalanan ini dengan doa dan ketenangan.
Jejak yang Tertinggal di Hati
Humanitarian Trip Batch-3 adalah bukti bahwa perjalanan terbaik bukan tentang tempat yang dikunjungi, melainkan tentang hati yang disentuh dan jiwa yang disembuhkan. Melalui kerja sama antara RQV Foundation, Sourire à Tous, dan Yamal Collectif, peserta tidak hanya memberi—tetapi juga menerima: pelajaran tentang cinta, syukur, dan kemanusiaan.Langkah boleh selesai, tapi kisah ini akan terus hidup—dalam ingatan, dalam karya, dan dalam doa-doa yang mengalir diam-diam.

