RQV Fondation: Pengertian, Tata Cara, Rukun, dan Syarat-Syarat Khutbah Jumat

Pengertian Khutbah Jumat

Khutbah Jumat merupakan salah satu unsur dalam kegiatan salat Jumat yang merupakan kewajiban bagi setiap Muslim laki-laki yang sudah baligh dan tidak ada halangan bagi pelaksanaannya. Khutbah Jumat dilaksanakan dua kali sebelum salat Jumat dan di sampaikan oleh seorang khatib yang biasanya dipilih oleh pengurus masjid atau lembaga keagamaan lain.

Dimensi lain dari khutbah Jumat adalah spiritual. Ini memberikan kesempatan bagi orang Islam untuk diingatkan terhadap ajaran Islam dan nilai-nilai mereka dan memberikan iman mereka. Dalam hal ini, khatib dapat bersamaan berbicara kepada kongregasinya tentang pesan individual moral dan etika yang memperbolehkan orang hidup sehari-hari. Ini dapat mencakup kode etik tentang perilaku, tanggung jawab sosial, dan pentingnya koneksi baik dengan Allah dan orang.

https://images.app.goo.gl/9B7PygcLGH3KNnG49

Selain sebagai sarana pendidikan spiritual, khutbah juga memiliki fungsi sosial. Khatib sering kali membahas isu-isu terkini yang relevan dengan kehidupan umat, seperti masalah kemanusiaan, keadilan sosial, dan solidaritas antarumat. Dengan demikian, khutbah Jumat menjadi medium komunikasi yang efektif antara pemimpin dan umat, memberikan ruang bagi diskusi dan refleksi tentang berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat.

Struktur Khutbah

Khutbah Jumat terdiri dari dua bagian: khutbah pertama dan khutbah kedua. Pada khutbah pertama, khatib biasanya menyampaikan tema yang lebih panjang dan mendalam, sering kali dimulai dengan pujian kepada Allah dan salawat kepada Nabi Muhammad. Di sinilah khatib memberikan penekanan pada isu-isu moral, spiritual, dan sosial yang relevan.

Khutbah kedua, meskipun lebih singkat, biasanya berfokus pada penekanan dan ringkasan dari khutbah pertama, diakhiri dengan doa untuk kebaikan umat dan dunia. Khatib juga diharapkan untuk mengingatkan jamaah tentang pentingnya berdoa dan beramal, serta mengajak mereka untuk memohon petunjuk dan rahmat Allah.

Tata Cara Khutbah Jumat

Berikut ini merupakan tata cara khutbah Jumat yng dikutip dari buku Fiqh Bersuci dan Sholat. karya Abu Utsman Kharisman.

1. Khatib naik ke atas mimbar ketika susah memasuki waktu sholat Jumat, kemudian mengucapkan salam kepada para jemaah dan selanjutnya duduk.

2. Muadzin mengumandangkan adzan.

3. Setelah selesai adzan, khatib mulai berkhutbah sebagai khutbah yang pertama.

4. Setelah khutbah pertama, khatib duduk sejenak.

5. Bangkit dari duduk, dan menyampaikan khutbah yang kedua.

6. Selesai khutbah yang kedua, turun dari mimbar dan melakukan sholat Jumat dua rakaat.

RUKUN KHUTBAH

Rukun khutbah Jumat adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi agar khutbah yang disampaikan dianggap sah. Berikut adalah rukun-rukun khutbah Jumat:

  1. Niat: Khatib harus berniat untuk menyampaikan khutbah Jumat sebagai ibadah dan untuk memberi nasihat kepada jamaah.
  2. Dua Khutbah: Khutbah harus terdiri dari dua bagian (khutbah pertama dan khutbah kedua). Setiap khutbah harus memiliki konten yang sesuai dan tidak boleh diabaikan.
  3. Berdiri: Khatib harus berdiri saat menyampaikan khutbah, baik pada khutbah pertama maupun kedua. Ini menunjukkan kesungguhan dalam menyampaikan pesan.
  4. Berkata dengan Jelas: Khatib harus berbicara dengan jelas dan dapat dipahami oleh jamaah. Penyampaian yang baik sangat penting agar pesan dapat tersampaikan dengan efektif.
  5. Pujian kepada Allah dan Salam kepada Nabi: Pada awal khutbah, khatib harus memuji Allah dan mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Ini merupakan bagian penting dari adab khutbah.
  6. Mengandung Nasehat: Khutbah harus mengandung nasehat yang bermanfaat bagi jamaah, baik dari segi spiritual maupun sosial. Isi khutbah sebaiknya relevan dengan kondisi umat dan masalah yang dihadapi.
  7. Berdoa di Khutbah Kedua: Khatib harus menyertakan doa di akhir khutbah kedua, memohon kebaikan untuk umat Islam dan masyarakat secara umum.
  8. Khatib yang Layak: Khatib harus memenuhi syarat sebagai khatib, yaitu seorang Muslim yang berakal, dewasa, dan memiliki pengetahuan tentang agama yang cukup untuk menyampaikan khutbah.

Dengan memenuhi rukun-rukun ini, khutbah Jumat dapat dilaksanakan dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal bagi jamaah.

SYARAT MENJADI KHATIB JUMAT

Syarat khatib Jumat adalah kriteria yang harus dipenuhi oleh seseorang agar bisa sah menjadi khatib saat menyampaikan khutbah Jumat. Berikut adalah syarat-syarat tersebut:

  1. Muslim: Khatib harus seorang Muslim. Ini penting karena khutbah Jumat merupakan bagian dari ibadah dalam Islam.
  2. Berakal dan Dewasa: Khatib harus berakal sehat dan sudah baligh (dewasa). Hal ini memastikan bahwa khatib mampu memahami dan menyampaikan pesan-pesan agama dengan baik.
  3. Berilmu: Khatib diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam, termasuk pemahaman tentang Al-Qur’an, hadits, dan hukum-hukum syariat. Ini penting agar khutbah yang disampaikan relevan dan sesuai dengan ajaran Islam.
  4. Beradab: Khatib harus memiliki akhlak yang baik dan mampu menyampaikan khutbah dengan cara yang sopan dan bijaksana. Sikap yang baik dapat menarik perhatian jamaah dan membuat pesan lebih mudah diterima.
  5. Mampu Berbicara di Depan Umum: Khatib harus memiliki kemampuan untuk berbicara dengan jelas dan lugas, sehingga pesan khutbah dapat dipahami oleh jamaah dengan baik.
  6. Berdiri di Tempat yang Layak: Khatib harus berada di tempat yang sesuai untuk menyampaikan khutbah, seperti di mimbar masjid, agar jamaah dapat melihat dan mendengar dengan jelas.
  7. Dikenal oleh Jamaah: Khatib sebaiknya dikenal oleh jamaah dan dipercaya dalam hal pengetahuan agama dan akhlak, sehingga pesan khutbah bisa lebih diterima.
  8. Khatib harus berdiri bila mampu
  9. Khatib harus menutup aurat
  10. Rukun-rukun khutbah Jumat harus disampaikan dengan bahasa Arab
  11. Khatib harus bisa membedakan antara sunnah dan rukun khutbah

Dengan memenuhi syarat-syarat ini, khatib diharapkan dapat memberikan khutbah yang bermanfaat dan memotivasi jamaah untuk meningkatkan iman dan amal mereka.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, khutbah Jumat bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga merupakan kesempatan berharga untuk merenungkan ajaran Islam dan memperkuat ikatan sosial di antara umat. Melalui khutbah, khatib berperan sebagai pembimbing spiritual dan sosial, menyampaikan pesan-pesan penting yang dapat membantu umat Islam dalam menjalani hidup yang lebih baik dan bermakna. Khutbah ini juga menjadi pengingat akan pentingnya persatuan, toleransi, dan kerja sama di dalam masyarakat yang beragam.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top