Isra’ Mi’raj: Perjalanan Luar Biasa Rasulullah SAW

Isra’ Mi’raj adalah salah satu peristiwa paling agung dalam sejarah Islam, di mana Rasulullah SAW mendapatkan perjalanan spiritual luar biasa yang melibatkan langit dan bumi. Peristiwa ini bukan hanya menjadi tonggak penting dalam risalah kenabian, tetapi juga menjadi momen di mana kewajiban shalat lima waktu ditetapkan bagi umat Islam. Dalam artikel ini, kita akan mengupas secara rinci tentang Isra’ Mi’raj, maknanya, serta hikmah yang dapat diambil dari peristiwa ini.

Apa Itu Isra’ Mi’raj?

Isra’ Mi’raj adalah perjalanan luar biasa yang dialami Rasulullah SAW pada tahun kesepuluh kenabian. Isra’ berarti perjalanan malam Rasulullah SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Yerusalem. Sementara Mi’raj adalah perjalanan spiritual Rasulullah SAW dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha di langit ketujuh, tempat beliau menerima wahyu langsung dari Allah SWT.

https://images.app.goo.gl/R1wwUGnmZD3gn7Lo6

Peristiwa ini tercatat dalam Al-Qur’an, di antaranya dalam surah Al-Isra’ ayat 1:

“Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Al-Isra’: 1)

Tahapan Perjalanan Isra’ Mi’raj

1. Isra’: Dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha

Isra’ dimulai dengan perjalanan malam yang dilakukan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha. Dalam perjalanan ini, beliau ditemani oleh malaikat Jibril yang membawa kendaraan ajaib bernama Buraq, yang dapat melesat cepat melebihi kecepatan apapun di dunia.

Setibanya di Masjidil Aqsha, Rasulullah SAW memimpin shalat yang diikuti oleh para nabi sebelumnya, seperti Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Isa. Momen ini melambangkan kepemimpinan Rasulullah SAW sebagai penutup para nabi dan rasul.

2. Mi’raj: Perjalanan ke Langit Ketujuh

Dari Masjidil Aqsha, Rasulullah SAW melanjutkan perjalanan menuju langit. Di setiap lapisan langit, beliau bertemu dengan nabi-nabi terdahulu, di antaranya:

  • Langit pertama: Bertemu dengan Nabi Adam AS.
  • Langit kedua: Bertemu dengan Nabi Yahya AS dan Nabi Isa AS.
  • Langit ketiga: Bertemu dengan Nabi Yusuf AS.
  • Langit keempat: Bertemu dengan Nabi Idris AS.
  • Langit kelima: Bertemu dengan Nabi Harun AS.
  • Langit keenam: Bertemu dengan Nabi Musa AS.
  • Langit ketujuh: Bertemu dengan Nabi Ibrahim AS.

Perjalanan ini mencapai puncaknya di Sidratul Muntaha, tempat Rasulullah SAW menerima perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan shalat lima waktu.

Hikmah Isra’ Mi’raj

Peristiwa Isra’ Mi’raj mengandung banyak hikmah yang relevan untuk kehidupan umat Islam, di antaranya:

1. Kepatuhan pada Perintah Allah

Salah satu hasil utama dari Isra’ Mi’raj adalah kewajiban shalat lima waktu. Awalnya, Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan 50 kali shalat dalam sehari. Namun, setelah Rasulullah SAW memohon keringanan, jumlah ini dikurangi menjadi lima waktu, dengan pahala setara 50 kali shalat. Hal ini menunjukkan betapa besar kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.

https://images.app.goo.gl/R1wwUGnmZD3gn7Lo6

2. Pentingnya Shalat sebagai Tiang Agama

Shalat adalah ibadah yang pertama kali diwajibkan dan akan menjadi amal pertama yang dihisab pada hari kiamat. Isra’ Mi’raj mengajarkan bahwa shalat adalah hubungan langsung antara seorang hamba dengan Allah SWT. Oleh karena itu, menjaga shalat adalah cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

3. Bukti Kekuasaan Allah SWT

Perjalanan Isra’ Mi’raj adalah bukti nyata kekuasaan Allah SWT. Dalam waktu singkat, Rasulullah SAW dapat melakukan perjalanan yang tidak mungkin dilakukan dengan kemampuan manusia biasa. Peristiwa ini mengajarkan umat Islam untuk senantiasa percaya pada kekuasaan Allah, meskipun sulit dipahami oleh logika manusia.

4. Pengakuan atas Keistimewaan Rasulullah SAW

Isra’ Mi’raj menegaskan keistimewaan Rasulullah SAW sebagai nabi terakhir dan pemimpin para nabi. Dalam perjalanan ini, beliau diberikan kehormatan untuk bertemu dengan para nabi terdahulu dan memimpin mereka dalam shalat berjamaah.

https://rqv.or.id/2025/01/02/rajab-bulan-kemuliaan-menuju-ramadhan/

5. Pentingnya Masjid sebagai Pusat Peradaban Islam

Perjalanan Isra’ Mi’raj menghubungkan dua masjid utama dalam Islam: Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha. Hal ini menunjukkan pentingnya masjid sebagai pusat peradaban dan tempat ibadah umat Islam. Masjid adalah simbol persatuan dan keberkahan.

Pelajaran dari Reaksi Kaum Quraisy

Setelah peristiwa Isra’ Mi’raj, Rasulullah SAW menceritakan pengalamannya kepada kaum Quraisy. Sebagian besar dari mereka meragukan kebenaran cerita ini, bahkan menganggapnya sebagai hal yang mustahil. Namun, Abu Bakar Ash-Shiddiq, salah satu sahabat terdekat Rasulullah, membenarkan peristiwa tersebut tanpa ragu. Oleh karena itu, ia diberi gelar “Ash-Shiddiq”, yang berarti orang yang membenarkan.

Reaksi ini mengajarkan pentingnya iman yang kokoh terhadap wahyu Allah SWT, meskipun sulit diterima oleh akal manusia. Sebagai Muslim, kita diajarkan untuk mempercayai kekuasaan Allah dan kejujuran Rasulullah SAW.

Isra’ Mi’raj dalam Kehidupan Umat Islam

Isra’ Mi’raj memiliki makna yang mendalam bagi umat Islam. Peristiwa ini tidak hanya menjadi pengingat akan pentingnya shalat, tetapi juga mengajarkan umat Islam untuk memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT. Berikut adalah beberapa cara untuk mengaplikasikan hikmah Isra’ Mi’raj dalam kehidupan sehari-hari:

1. Menjaga Konsistensi dalam Shalat

Shalat adalah kewajiban utama yang harus dijaga oleh setiap Muslim. Konsistensi dalam melaksanakan shalat lima waktu merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan implementasi langsung dari pelajaran Isra’ Mi’raj.

2. Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan

Isra’ Mi’raj mengajarkan pentingnya keimanan yang kokoh terhadap hal-hal gaib. Umat Islam diajak untuk selalu mempercayai kekuasaan Allah dan bertakwa dalam setiap aspek kehidupan.

3. Mempererat Hubungan dengan Masjid

Sebagai simbol persatuan umat Islam, masjid harus menjadi tempat yang sering dikunjungi. Umat Islam diajak untuk memakmurkan masjid dengan shalat berjamaah, pengajian, dan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya.

Kesimpulan

Isra’ Mi’raj adalah peristiwa monumental yang mengandung banyak pelajaran bagi umat Islam. Perjalanan spiritual Rasulullah SAW ini menegaskan pentingnya shalat, iman, dan ketaatan kepada Allah SWT. Dengan memahami dan mengamalkan hikmah Isra’ Mi’raj, umat Islam dapat meningkatkan kualitas hidupnya baik secara spiritual maupun sosial.

Sebagai umat Rasulullah SAW, mari kita jadikan Isra’ Mi’raj sebagai inspirasi untuk memperkuat iman, menjaga shalat, dan menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam. Semoga kita senantiasa mendapatkan keberkahan dari Allah SWT dalam setiap langkah kehidupan kita.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top