RQV Foundation Gelar Halaqah Pesantren: Sinergi Pembangunan Karakter untuk Indonesia Maju
Bogor, 1 Desember 2024 – Dalam upaya mendukung penguatan karakter bangsa dan memajukan Indonesia melalui pendidikan berbasis agama, RQV Foundation menggelar acara Halaqah Pesantren yang bertajuk “Peran Pesantren Dalam Mensinergikan Pembangunan Karakter Menuju Indonesia Maju”. Acara ini berlangsung dengan sukses pada hari Sabtu, 1 Desember 2024 di Bogor, dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, pemerintah, dan tokoh agama.
Acara dimulai dengan penampilan dari santri perempuan dengan menampilkan tarian manuk dadali lalu dilanjutkan tasmi’ Al-Qur’an yang dibacakan oleh dua santri, Nabil dan Wahid, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pemutaran company profile RQV Foundation, yang memperkenalkan berbagai kegiatan dan program unggulan yang dilakukan oleh lembaga ini dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan karakter anak bangsa.
Sambutan dan Pembukaan Acara
Acara ini dibuka oleh Founder RQV Foundation, Azmi Fajri Usman S.H., M.H. Dalam sambutannya, Azmi mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir dan mendukung kegiatan ini. “Saya berterimakasih kepada tamu undangan yang sudah hadir. Semoga acara ini bisa menjadi titik awal dalam berpikir dan bersinergi untuk membangun negeri ini,” ujarnya dengan penuh semangat.
Azmi juga menekankan bahwa pesantren memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan mempersatukan umat. “Pesantren itu mempunyai peran yang besar terhadap masyarakat. Kami ingin membuktikan, di mana pun kita berada, kita tetap satu Indonesia. Islam adalah negara yang gagah, kebersamaan akan menghasilkan persatuan untuk Indonesia maju,” tegasnya.
Sementara itu, sambutan dari perwakilan desa, Bapak Agil, juga memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan semacam ini. “Generasi muda kita masih belum sepenuhnya memahami tentang kebangsaan. Kami sebagai pemerintah desa sangat mendukung acara seperti ini, karena dapat membantu membentuk karakter anak-anak muda yang lebih baik,” ujar Bapak Agil. Ia juga mengapresiasi program-program kebaikan yang dimiliki oleh Ustadz Azmi, termasuk yang berkaitan dengan pendidikan di RQV Foundation. “Banyak sekali yang ingin sekolah di RQV, dan kami berharap dapat memberikan dukungan agar hal ini bisa terlaksana,” tambahnya.
Fokus Acara: Moderasi Beragama dan Peran Pesantren dalam Pembentukan Karakter
Acara Halaqah ini juga membahas dua tema utama yang sangat relevan dengan perkembangan zaman, yaitu Moderasi Beragama dan Peran Pesantren dalam Pembentukan Karakter. Diskusi ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari berbagai sektor, termasuk pendidikan, agama, dan kepemudaan.
Moderasi Beragama menjadi salah satu topik utama yang dibahas dalam acara ini. Tokoh pemuda nasional, Pak Mujiburahman, dalam pidatonya mengungkapkan pentingnya untuk menjaga sikap moderat dalam beragama. “Persoalan agama di Palestina menjadi tanggung jawab besar untuk kita semua. Kita harus bisa memahami bahwa agama harus dibawa dengan penuh kedamaian dan bukan untuk memicu konflik,” ujarnya. Hal ini selaras dengan semangat moderasi beragama yang menjadi pijakan utama dalam pendidikan di pesantren-pesantren Indonesia.
Selain moderasi beragama, peran pesantren dalam pembentukan karakter juga menjadi fokus diskusi. Pak Ade Sarmili, yang mewakili Seksi Pendidikan Diniyah dan Pesantren Kabupaten Bogor, menjelaskan pentingnya pendidikan agama yang holistik dan mendalam. Menurutnya, di madrasah, pendidikan agama diberikan sekitar 13 jam seminggu, sementara di pesantren, pendidikan agama berlangsung hampir 24 jam sehari, dari bangun tidur hingga tidur kembali. “Di pesantren, ilmu agama diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari cara tidur, makan, hingga berinteraksi dengan orang lain. Inilah yang membentuk karakter santri,” jelasnya.
Pak Ade juga menyoroti masalah aliran sesat yang mulai berkembang di beberapa daerah, termasuk di Jawa Barat. “Di Jawa Barat, ada 196 aliran sesat yang berbahaya, sebagian besar disebabkan oleh kurangnya pemahaman agama yang benar. Banyak orang terjerumus dalam aliran-aliran ini karena hanya menerima pendidikan agama yang terbatas,” ujarnya. Dalam hal ini, pesantren berperan sebagai benteng penting dalam menjaga akidah umat dan memberikan pemahaman agama yang sahih.
Moderasi, Kolaborasi, dan Sinergi: Kunci untuk Masa Depan
Acara ini juga mendapat perhatian serius dari Prof. Waryono, yang merupakan Pemberdayaan Wakaf dan Zakat Kementerian Agama. Dalam pidatonya, Prof. Waryono mengingatkan para peserta untuk lebih kritis dalam memahami dinamika kehidupan beragama di Indonesia. “Kita sering terlena dengan slogan negara Islam terbesar di dunia. Namun, kita harus lebih hati-hati dalam memahami konsep agama dan cara beragama yang benar. Pesantren harus memiliki lima rukun utama agar dapat disebut sebagai pesantren yang sah, salah satunya adalah berdiri di atas kaki sendiri,” ungkap Prof. Waryono.
Selain itu, Prof. Waryono menekankan pentingnya pendidikan agama yang tuntas dan mendalam. “Belajar agama itu harus tuntas, jangan setengah-setengah. Jika tidak, bisa menyebabkan perbedaan aliran yang membingungkan,” katanya. Beliau juga berbicara tentang pentingnya kolaborasi antara berbagai elemen bangsa untuk menciptakan persatuan dalam keberagaman. “Pak Prabowo selalu mengingatkan kita tentang pentingnya kolaborasi. Kita harus bersatu, jangan sampai perbedaan sunnah atau masalah agama lainnya menyebabkan kita terpecah-belah,” tambahnya.
Prof. Waryono juga memberikan gambaran tentang pentingnya zakat dan wakaf dalam pemberdayaan masyarakat. “Salah satu program kami adalah memberikan beasiswa kepada santri, kami memberikan beasiswa untuk 100 hingga 1000 santri setiap tahunnya,” katanya. Hal ini mencerminkan komitmen pesantren dalam memberdayakan generasi muda untuk masa depan yang lebih baik.
Pesantren Bukan Bagian dari Masalah, Melainkan Solusi
Setelah mendengarkan paparan dari berbagai narasumber, sesi tanya jawab dibuka untuk memberikan kesempatan kepada peserta untuk lebih memahami isu-isu yang dibahas. Dalam sesi ini, banyak peserta yang mengungkapkan apresiasi terhadap peran pesantren yang dianggap sebagai solusi atas banyak masalah sosial dan keagamaan yang terjadi di masyarakat.
Salah satu kesimpulan utama dari diskusi ini adalah bahwa pesantren, jauh dari menjadi bagian dari masalah, justru memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk karakter bangsa dan menjaga persatuan. Pendidikan di pesantren yang mengutamakan kedalaman ilmu agama dan keteladanan dalam kehidupan sehari-hari memberikan kontribusi yang sangat positif terhadap pembangunan karakter bangsa Indonesia.
Penutupan dan Harapan ke Depan
Acara ditutup dengan harapan besar dari semua pihak yang terlibat agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan. RQV Foundation berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam memajukan pendidikan dan pengembangan karakter bangsa melalui berbagai program yang mendukung pesantren dan lembaga pendidikan lainnya.
“Melalui acara ini, kami berharap pesantren dapat semakin diakui peranannya sebagai pilar penting dalam pembangunan karakter bangsa menuju Indonesia yang lebih maju,” tutup Azmi Fajri Usman dalam penutupan acara.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Direktur Pemberdayaan Wakaf dan Zakat Kementerian Agama, Seksi Pendidikan Diniyah dan Pesantren Kabupaten Bogor, Kapolsek, Tokoh Masyarakat, Ketua Pemuda Nasional, Wakil Ketua MUI, Ketua Pergunu Kabupaten Bogor, Ketua Karang Taruna, serta berbagai perwakilan dari RW, RT, Babinsa, Babinkamtibnas, Kepala Sekolah SDN Maseng, dan Majelis Taklim.
Acara ini bukan hanya menjadi sebuah refleksi atas pentingnya pesantren dalam pembangunan karakter bangsa, namun juga menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara berbagai elemen masyarakat demi tercapainya Indonesia yang lebih maju dan beradab.
Tentang RQV Foundation
RQV Foundation adalah lembaga yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan, zakat, wakaf, dan pengembangan karakter. Dengan berbagai program sosial yang melibatkan pesantren dan lembaga pendidikan lainnya, RQV Foundation bertujuan untuk menciptakan generasi muda yang berakhlak mulia dan siap menghadapi tantangan masa depan.