Peristiwa naas ini terjadi ketika Bu Amel sedang dalam perjalanan menuju rumah ibunya yang berlokasi di dekat rel kereta api. Ibu Amel diduga menjadi korban guna-guna, yang membuatnya berada dalam keadaan tidak sadar dan akhirnya tertabrak kereta di rel.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan Bu Amel harus menjalani perawatan intensif selama berbulan-bulan di bawah pengawasan ibunya yang penuh kasih sayang. Meskipun menghadapi berbagai kesulitan, Bu Amel tidak pernah menyerah. Semangat dan tekadnya untuk pulih dan menjalani kehidupan yang lebih baik tetap kuat.
Ibu Amel, yang bekerja sebagai kasir di sebuah toko. memiliki mimpi sederhana yaitu memiliki sebuah salon kecantikan. Meskipun hidup di rumah yang sederhana bersama anak satu-satunya, Bu Amel selalu berusaha membantu orang lain. Salah satu kontribusinya adalah membantu disabilitas lain untuk. Padahal kondisinya pada saat itu juga membutuhkan kaki palsu.
Ibu Amel adalah contoh nyata bahwa dari keterpurukan dapat tumbuh kekuatan untuk bangkit dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Allhamdulillah karena kebaikannya, Bu Amel mendapat bantuan kaki palsu dari RQV Indonesia yang berkolaborsi dengan Organisasi MTT (Majelis Telkomsel Taqwa). Terimakasih kepada MTT (Majelis Telkomsel Taqwa) yang sudah berkolaborasi dengan RQV Indonesia.
Terimakasih kepada para donatur yang sudah ikut serta dalam program Aksi Bantu 1000 Kaki Palsu untuk para penderita difabel. Bantuan kaki palsu ini terbuka untuk semua individu yang membutuhkan tanpa memandang latar belakang, usia, jenis kelamin, atau status sosial.
RQV Indonesia berharap kedepannya, semakin banyak orang baik dan para donatur yang ikut dalam program ini. Mari bersama kita dukung Program Aksi Bantu 1000 Kaki Palsu agar bisa memperkecil penderita disabilitas. Bantuan kaki palsu ini terbuka untuk semua individu yang membutuhkan tanpa memandang latar belakang, usia, jenis kelamin, atau status sosial. Satu Kaki Palsu, Sejuta langkah Sejuta Pahala.