Sebelum diamputasi, saat itu Umi Uan baru saja pulang dari jualan baju keliling, pulang naik bus dan turun di pasar caringin. Ketika hendak melangkah keluar, bus yang di naiki Umi Uan maju dan beliau terjatuh lalu kakinya terlindas. Sudah 3 kali dioperasi dan mengusahakan untuk tidak diamputasi, tetapi dokter mengharuskan untuk diamputasi.
Umi Uan pernah menjadi TKI di Arab untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan biaya sekolah anak-anaknya karena suaminya belum mempunyai pekerjaan. Anak-anaknya masih duduk di bangku SMA dan sangat membutuhkan biaya. Ia mempunyai 3 anak, 2 diantaranya adalah laki-laki. Umi Uan mengajarkan kepada anak-anaknya bahwa harus bisa menemukan solusi atas setiap kejadian di dalam hidup.
RQV Indonesia akan terus mendukung dan membersamai Para Difabel yang mempunyai semangat tinggi untuk terus menjalani hidup, berjalan serta mengejar mimpi.” Ucap Pak Indra selaku ketua Yayasan RQV Indonesia.
“Ya Allah, Nak. Umi gak nyangka bisa dapat bantuan kaki palsu. Udah 25 tahun umi pengen banget punya kaki palsu” Ucap Umi Uan.
RQV Indonesia mengucapkan banyak terimakasih kepada para donatur yang sudah ikut serta dalam program Aksi Bantu 1000 Kaki Palsu untuk para penderita difabel. RQV Indonesia berharap kedepannya, semakin banyak orang baik dan para donatur yang ikut dalam program ini. Mari bersama kita dukung Program Aksi Bantu 1000 Kaki Palsu agar bisa memperkecil penderita disabilitas.
Bantuan kaki palsu ini terbuka untuk semua individu yang membutuhkan tanpa memandang latar belakang, usia, jenis kelamin, atau status sosial. RQV Indonesia berkomitmen untuk membantu siapa saja yang mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan kaki palsu agar mereka dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan mandiri.