
Program Orang Tua Asuh Yatim Indonesia

Maksud dan Tujuan Program
Program Orang Tua Asuh Merupakan beasiswa pendidikan untuk anak anak yatim/piatu dan juga dhuafa yang berasala dari seluruh indonesia. Program tua asuh ini terbagi menjadi dua yaitu beasiswa untuk pendidikan tahfidz penghafal al-quran dan juga beasiswa Kuliah untuk yatim berprestasi. Dana yang dikumpulkan akan digunakan untuk membiayai anak-anak tersebut selama belajar dan menghafal quran di sekolah yang sudah bekerjasama dengan RQV Indonesia. Mulai dari biaya makan, tempat tinggal, serta pengadaan logistik seperti pakaian, tas, alat belajar, dll.
Cara Penyaluran
Setelah dana dikumpulkan, selanjutnya RQV Indonesia sebagai pihak penyedia beasiswa memberikan dana kepada sekolah yang bersangkutan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak yatim/piatu/dhuafa tersebut selama belajar di sekolah yang bekerjasama dengan RQV Indonesia. Biaya yang dimaksud yaitu biaya selama mereka belajar, baik biaya kesehatan, konsumsi, dan juga keperluan belajar, seperti buku, seragam, dan juga transportasi untuk kepentingan pembelajaran.
Cara Pengumpulan Dana
Galang dana dilakukan secara online maupun offline. Untuk oninenya kita bekerjasama dengan paltform baik dalam maupun luar negeri untuk membuat campaign yang bertujuan membantu penggaanan dana untuk yatim. Selanjutnya penggalangan dana offline dilakukan dengan mengajak banyak orang untuk patungan meberikan kontribusi terbaiknya untuk membantu pendidikan para yatim di indonesia, selain patungan secara personal, kita juga kolaborasi dengan beberapa outlet untuk menitipkan kencleng dan kerjasama shopping charity, selain itu pola galang dana selanjutnya yaitu kejasama dengan LAZ dan juga CSR perusahaan.
Story Campaign
Ketika kita masih bisa merasakan kehangatan bersama keluarga, ada ribuan yatim cilik yang sedang hidup sendirian. Sebagian dari mereka bertahan dengan apa yang tersisa. Alangkah indahnya jika kita bisa memuliakan dengan zakat. Namun, apakah para yatim cilik berhak mendapatkan zakat?
Wahid (9 tahun) adalah salah satu anak yatim piatu yang sedang menghafal Al-Quran. Saat berumur 8 bulan ayahnya tercinta meninggalkan dia untuk selamanya karena kembali kepada sang Khaliq. Dia tidak pernah melihat dan merasakan kasih sayang dari sosok sang ayah.

Dia hanya mendapatkan kasih sayang dari ibunya seorang sampai usia 6 tahun, dan sang ibu harus meninggalkan dia untuk selama-lamanya.


Wahid hidup sebatang kara, tidak memiliki saudara kandung. Semenjak kedua orang tuanya meninggal, Wahid hidup tanpa kepastian. Tidak ada yang peduli dengannya, dia hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain hanya sekedar numpang tinggal. Hingga akhirnya wahid menjadi salah satu santri yatim piatu di RQV Indonesia untuk belajar dan menghafal Quran.
Masih banyak anak-anak yatim piatu dan dhuafa lainnya yang belajar dan menghafal Al-Quran seperti wahid di RQV Indonesia. Para Penghafal dan Pecinta Al Qur’an yang berasal dari berbagai daerah. Anak-anak penghafal Al Qur’an yang belajar baca tulis dan hafal Al Qur’an serta anak-anak muda yang dilatih di sekolah Tahfidzul Qur’an Berkarakter untuk menjadi Duta Qur’an yang bisa berkontribusi di lapangan mengajarkan Qur’an kepada masyarakat pelosok negeri.
Mengutip dari Imam Abu Bakar Al-Husaini Al-Hishni As-Syafii dalam kitab berjudul Kifayatul Akhyat, menyebutkan bahwa;
“Anak (yatim) yang masih kecil tatkala tidak ada yang menafkahinya, maka sebagian pendapat mengatakan tidak diberi zakat sebab tercukupi dengan bagian anak yatim yang diperoleh dari ghanimah (harta rampasan dari orang kafir). Namun menurut pendapat yang paling shohih, bahwa anak tersebut boleh diberi zakat dan disalurkan kepada pembinanya atau yang merawatnya.”
Sahabat Zakat, mari kita tunaikan salah satu kewajiban umat muslim ini. InsyaAllah, zakatmu akan mengundang rahmat Allah SWT sehingga rezeki mengalir untukmu.